Tue. Oct 15th, 2024

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan kinerja ekspor Indonesia pada triwulan II tumbuh sebesar 19,74 persen. Kinerja ekspor menurutnya merupakan penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II sehingga mampu tumbuh positif sebesar 5,44 persen year on year (yoy). 

“Ini merupakan momentum yang perlu kita jaga di tengah kondisi pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat di berbagai negara,” ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 8 Agustus 2022.

Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2022 ini lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen secara yoy. Pertumbuhan ekonomi ini, kata dia, bahkan berhasil melampaui beberapa negara mitra dagang seperti Singapura dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen, Korea Selatan sebesar 2,9 persen, Amerika Serikat 1,6 persen, dan RRT 0,4 persen pada triwulan II 2022.

Adapun ia melansir kinerja ekspor Indonesia di triwulan II 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi dengan kontribusi mencapai 24,68 persen dari produk domestik bruto (PDB). 

Penguatan ekspor yang tinggi tersebut salah satunya didorong kenaikan harga komoditas dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan disrupsi pasokan global. Selain itu juga disebabkan oleh kenaikan permintaan negara mitra pasca pandemi.

Ia membeberkan pada triwulan II, ekspor migas Indonesia mencapai USD 4,46 miliar, atau tumbuh 35,17 persen dibandingkan kuartal I 2022. Sedangkan ekspor nonmigas Indonesia tercatat USD 70,46 miliar, atau tumbuh 12,12 prsen dibandingkan kuartal I 2022.

Produk ekspor yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 antara lain bahan bakar mineral (HS 27) seperti batubara, besi dan baja (HS 72) yang merupakan produk turunan nikel, bijih logam (HS 26), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta berbagai produk kimia (HS 38). 

Ekspor batubara (HS 27) triwulan II tercatat meningkat pesat dari USD 8,87 miliar pada triwulan I menjadi USD 15,24 miliar di triwulan II 2022, atau tumbuh 71,83 persen quarter to quarter. 

Selain komoditas utama, Zulkifli mengatakan beberapa produk ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat positif seperti pupuk (HS 31), kapal perahu (HS 89), serta produk nikel dan barang daripadanya (HS 75). 

Menurut dia, kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada triwulan II juga tercatat positif. Ekspor ke RRT yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar USD 15,18 miliar. Nilai ekspor ke RRT ini berkontribusi sebesar 21,54 persen dari ekspor Indonesia pada triwulan II. Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar USD 6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD 4,53 miliar. 

Sementara itu dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5 persen dibandingkan triwulan I. Pertumbuhan impor ini sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai US$ 10,84 miliar pada triwulan II ini, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar US$ 8,62 miliar.

Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, tuturnya, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai US$ 15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar US$ 9,33 miliar. 

Adapun pada periode Januari–Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar US$ 20,15 miliar.

Zulkifli Hasan kemudian memperkirakan situasi global yang penuh turbulensi saat ini masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi durian runtuh (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan.

Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi melalui penguatan faktor-faktor produksi di dalam negeri dan memprioritaskan program-program yang menjaga kestabilan harga dan ketersedian bahan pokok. Kementerian Perdagangan juga aktif melakukan diversifikasi akses pasar ekspor melalui sejumlah perjanjian perdagangan untuk tetap menjaga kinerja ekspor yang tumbuh sangat baik.

RIANI SANUSI PUTRI 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *