Sun. Oct 6th, 2024

TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih mencapai Rp2,13 triliun pada semester pertama 2022. Angka tersebut naik sebesar 41,31 persen secara year on year (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kinerja BSI pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi dengan baik. Hal tersebut yang telah mendorong profitabilitas BSI hingga dua digit.

Ia pun semakin optimistis dengan dukungan berbagai pihak, BSI akan semakin memperkokoh kinerja perseroan sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan.

“Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” kata Hery dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Ia mengatakan pertumbuhan BSI juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 244,66 triliun. Nilai tersebut tumbuh 13,07 persen dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Saat ini, tabungan BSI juga berada pada posisi lima industri perbankan nasional teratas. 

Tabungan wadiah, kata Hery, menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat karena bebas biaya administrasi bulanan. Selain itu, produk tersebut dilengkapi fasilitas e-banking yang mudah diakses. Sedangkan dari sisi bank, fasilitas e-banking menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil. 

Sementara itu, pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55 persen. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pertumbuhan pembiayaan mikro 31,13 persen, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66 persen, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen, dan gadai emas tumbuh 20,07 persen. 

“Raihan ini juga didukung NPF (Non-Performing Financial) Nett sebesar 0,74 persen. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93 persen,” ucapnya.

Pertumbuhan aset BSI tercatat sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI biaya operasional (BOPO) BSI semester pertama 2022 sebesar 74,50 persen.

 “Untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan Islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI,” kata Hery.

Hery berujar pengguna BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 4,07 juta atau naik sebesar 81 persen secara yoy. Peningkatan jumlah pengguna, kata Hery, dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM, maupun Internet Banking.

Ia menyebutkan 97 persen nasabah BSI telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Transaksi kumulatif BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp119 miliar. 

Baca Juga: Erick Thohir Tanggapi Pengunduran Diri TGB dari Wakil Komisaris BSI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *