Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi menyebut kasus dugaan pelecehan seksual di commuter line (KRL) yang viral di media sosial berakhir dengan saling memaafkan. Pelaku sempat diamankan petugas dan dibawa ke Polsek Tebet.
Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Gatot Sumda mengonfirmasi hal tersebut. Setelah pelaku dan korban dimintai keterangan, Gatot menyebut tak ada pelecehan seksual yang terjadi. Gatot mengatakan pelaku dan korban sampai di Polsek Tebet sekitar pukul 11.00 WIB.
“Dibawa sama petugas ke sini. Terus pas ditanya dia cuma senggol-senggolan kaki,” ujar Gatot saat dihubungi, Jumat (26/8).
Gatot menjelaskan korban merasa risih usai terjadi aksi senggol-senggolan tersebut. Terjadilah sedikit keributan, petugas kemudian turun tangan mengamankan.
Dia menjelaskan korban dan pelaku kemudian berdamai.
“Dia kayak risih ‘Ngapain sih’ karena ada sedikit ribut, makanya diamanin petugas. Salah-salahan, makanya dibawa ke sini. Tapi ya sudah saling maaf-maafin aja sudah, enggak ada masalah,” jelas dia.
Ia menyebut korban adalah perempuan berusia sekitar 25 tahun. Sedangkan pelaku adalah pria berusia 50 tahunan. Korban disebut enggan membuat laporan. Pelaku kemudian pulang sekitar pukul 18.00 WIB setelah dijemput oleh keluarganya dari Bogor.
“Sudah dijemput sama keluarganya,” imbuh dia.
Sebelumnya, sebuah video memuat narasi pelecehan seksual yang terjadi di commuter line (KRL) relasi Bogor-Jakarta. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa pelaku memainkan alat kelaminnya di depan korban sambil menggesek-gesekkan kakinya ke kaki korban.
“Korban inisial I duduk di bangku prioritas, persis samping saya. Mendapati bapak-bapak yang berdiri di depannya, inisial RE, sedang memainkan alat kelamin sambil menggesek-gesek kakinya ke kaki korban,” demikian keterangan dalam video yang dilihat CNNIndonesia.com dan sudah diizinkan untuk dikutip, Jumat (26/8).
“Lalu korban minta tolong ke saya melalui pesan yang diketik via HP-nya, terus saya videoin kelakuan bapak itu,” sambung dia.
(pop/DAL)