Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Golkar Jamaludin menyoroti dana mengendap di rekening penampungan Bank DKI tahun 2013-2021 sebesar Rp82,97 miliar.
Menurutnya, dana mengendap itu karena kegagalan distribusi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah bahwa Pemprov DKI mengendapkan dana program KJP Plus dan KJMU sebesar Rp82,9 miliar selama periode 2013-2021 di rekening penampungan Bank DKI.
“Tidak pernah. Kami tidak pernah menghalangi apalagi mengurangi atau mengendapkan. Itu masalah mekanisme teknis,” kata Riza saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia di Jakarta, dikutip Antara, Sabtu (27/8).
Riza menjelaskan Pemprov DKI selalu berupaya mempercepat penyaluran dana sosial pendidikan.
Meski begitu, ia menyebut bahwa pencairan dana bantuan itu tergantung masyarakat apalagi saat ini semua dilakukan secara daring atau online.
Ia pun mendorong masyarakat untuk mempercepat pencairan dana KJP Plus dan KJMU.
“Itu kan dari masyarakat sendiri. Cair tidak cair itu kan bukan dihalangi oleh kami karena kan dananya ada. Itu dari masyarakat sendiri, warga sendiri,” ucap Riza.
Riza menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penyebab banyaknya dana yang belum tersalurkan tersebut.
“Nanti kami rapikan lagi, kami evaluasi apa yang menjadi penyebab, nanti kami cek,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta itu menyampaikan temuan tersebut dalam rapat paripurna pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) tahun anggaran 2021 pada Rabu (24/8).
(Antara/pmg)