TEMPO.CO, Jakarta – Berbagai pendekatan telah dilakukan oleh organisasi Islam Muhammadiyah demi menunjang perkembangan zaman. Salah satunya dengan menyerukan jihad algoritma untuk para pendakwah. Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Nashir Efendi yang dikutip dari laman Media Informasi Muhammadiyah Sumut, menyatakan bahwa tiap warga persyarikatan perlu mengerti tentang perkembangan algoritma
“Setidaknya arus popularitas, viralitas, dan juga hal lain yang mendorong pada setiap pilihan kita tidak diarahkan pada atas dasar pilihan kita sendiri, nurani kita sendiri. Tetapi pada algoritma,” kata Nashir.
Jihad algoritma merupakan cara melakukan dakwah Persyarikatan dengan menguasai wacana dan percakapan di dunia maya sesuai pandangan Islam. Jihad ini diyakini dapat menjadi penahan derasnya informasi yang mengalir atau infobesitas.
Dalam media sosial, algoritma mengatur arus informasi yang beredar di dalam sistemnya. Karenanya, Nashir mendorong agar segenap kader IPM memahami cara kerja algoritma pada media sosial. Dengan memanfaatkan algoritma media sosial secara maksimal, maka dakwah Persyarikatan Muhammadiyah dan cara pandang Islam Berkemajuan diharapkan akan mampu menguasai wacana dan percakapan di dunia maya.
“Yang bisa mengendalikan dalam dunia anak muda, IPM harus bisa menjadi rusjukan agama, rujukan keilmuan, dan bisa menjadi wahana keilmuan di pelajar, di anak muda seluruh Indonesia,” ujar Nashir.
Jihad algoritma ini menjadi bukti komitmen pendidikan tajdid Muhammadiyah sejak berdirinya satu abad lampau, dengan menambahkan pembaharuan di setiap masanya. Jihad cara ini juga dinilai sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah, yakni membentuk manusia Indonesia yang sempurna, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, inovatif.
FATHUR RACHMAN
Baca juga: FYP dan Tips Agar Konten TikTok Anda Dilihat Banyak Orang