TEMPO.CO, Jakarta -Komnas HAM membuka foto penembakan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer ke publik. Foto itu disebut didapatkan Komnas HAM satu jam setelah peristiwa penembakan terjadi pada 8 Juli 2022.
“Kami mendapatkan foto pasca-kejadian, enggak sampai satu jam. Jadi foto tersebut masih kalau dicek rekam jejak digital, itu diambil kurang dari 1 jam pasca peristiwa,” ujar Komisoner Komnas HAM Choirul Anam di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.
Dalam foto yang dipaparkan Komnas HAM, terlihat tubuh Brigadir J sudah tegeletak kaku di depan pintu masuk kamar mandi dan sebelah tangga. Anam menyebut peristiwa penembakan itu terjadi dekat ruang makan rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Selain foto, Komnas HAM juga membuka ke publik video detik-detik Brigadir J dieksekusi. Anam menyebut video berdurasi sekitar tiga menit itu sudah disunting untuk ditayangkan bagian terpentingnya saja.
Dalam video itu terlihat Brigadir J sedang duduk di tangga samping lift rumah tersebut. Ia terlihat mondar-mandir dan sesekali terlihat menelepon seseorang. Dalam tangkapan layar yang ditampilkan Komnas HAM, Brigadir J terakhir melakukan panggilan keluar pada pukul 16.31 dengan durasi panggilan 19 detik.
Dalam lanjutan video itu, Anam menyebut dua ajudan Ferdy Sambo secara bergantian dipanggil oleh bosnya menuju lantai tiga rumah dinas menggunakan lift di samping Brigadir J. Salah satu ajudan itu adalah Bharada E. Brigadir J tampak beberapa kali mengobrol dengan dua ajudan Ferdy Sambo setelah turun dari lift tersebut.
“Yang dua orang naik dan turun, itu menceritakan FS memanggil ADC (Aide de Camp/ajudan) dan di titik inilah yg sebenernya yang kami sampaikan, FS kepingin tahu apa yang terjadi di Magelang. Jadi Bharada E disuruh naik ke atas, ditanya apa yg terjadi di Magelang,” kata Anam.
Setelah video pemanggilan itu, Anam menampilkan foto Brigadir J yang sudah tewas tertembak. Diduga usai Ferdy Sambo memberikan arahan kepada kedua ajudannya, Brigadir J langsung dieksekusi. Lebih lanjut, Anam menyebut video yang Komnas HAM paparkan ini tidak pernah tersebar sebelumnya di masyarakat. Padahal, menurut Anam, video ini sangat penting untuk merekonstruksi peristiwa ini.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca Juga: Ekslusif, Cerita di BAP Ferdy Sambo Soal Bohongi Kapolri