REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) didominasi oleh komoditas peralatan listrik terutama dari Jepang yang sebagian besar di antaranya berupa elektroda karbon dan sikat karbon.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Sabtu, mencatat nilai impor nonmigas Juli 2022 mencapai 14,07 juta dolar Amerika Serikat atau naik signifikan dibandingkan dengan Juli 2021 yang hanya 0,53 juta dolar AS.
“Impor Juli tahun ini 100 persen berasal dari komoditas nonmigas didominasi peralatan listrik,” katanya.
Ia mengatakan impor nonmigas Januari hingga Juni tahun ini didominasi oleh mesin/peralatan listrik. Sebesar 78,50 persen atau 30,26 juta dolar AS impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung merupakan golongan ini.
“Mayoritas mesin atau peralatan listrik yang diimpor adalah elektroda karbon, sikat karbon dengan peran sebesar 74,86 persen,” katanya.
Ia mengatakan, Jepang menduduki peringkat pertama sebagai negara tujuan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Januari hingga Juli 2022. Pada periode ini, nilai impor dari Jepang sebesar 28,86 juta dolar AS atau berperan 74,86 persen.
Selanjutnya Vietnam menempati peringkat kedua dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai impor dari Vietnam sebesar 5.984,05 ribu dolar AS atau berperan 15,52 persen.
China, Malaysia, dan Thailand merupakan tiga negara lainnya yang menduduki peringkat berikutnya dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Peran ketiga negara tersebut masing-masing sebesar 5,31 persen, 4,15 persen, dan 0,15 persen.
“Peran lima negara tersebut terhadap impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar 100 persen,” katanya.