Jakarta, CNBC Indonesia – Kanselir Jerman Olaf Scholz akan mengunjungi Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai bagian dari perjalanan Teluk. Hal itu pun dilakukan saat Jerman bergegas mengamankan pasokan energi.
Dilansir Reuters, Senin (19/9/2022), Scholz yang ditemani oleh delegasi bisnis akan mengunjungi Arab Saudi pada hari Sabtu, di mana ia akan bertemu dengan putra mahkota dan – jika kesehatannya memungkinkan – Raja Salman.
Selain Arab Saudi, Scholz juga akan mengunjungi Qatar dan Uni Emirat Arab.
Pangeran Salman sampai saat ini dianggap sebagai ‘paria’ di Barat karena dugaan perannya dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018.
Tapi dia dirayu lagi karena Eropa dan sekutunya tengah mencari sumber bahan bakar fosil baru setelah Rusia memotong pasokan gas di tengah meningkatnya ketegangan atas serangan ke Ukraina.
Juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit tidak memerinci alasan kunjungan Scholz ke, Teluk tetapi mengatakan dia akan “sangat terkejut” jika topik energi tidak dibahas.
Juru bicara itu juga menawarkan jaminan bahwa “pembunuhan Khashoggi pasti akan dibahas dalam diskusi”.
Ini adalah tanda terbaru dari rehabilitasi internasional Pangeran Salman. Sebelumnya, pada Juli, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan dengannya di Paris, dan Presiden AS Joe Biden mengunjungi kerajaan tersebut.
Pada hari Minggu, Scholz akan menuju ke UEA dan bertemu dengan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, dan pada sore hari akan mengadakan pembicaraan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Adapun, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck telah mengunjungi Qatar dan UEA pada bulan Maret dalam upaya untuk menemukan alternatif untuk gas Rusia.
Keputusan Rusia untuk memotong pasokan telah memicu krisis energi di Eropa, dengan konsumen dan bisnis menghadapi lonjakan tagihan saat musim dingin mendekat.
Artikel Selanjutnya
‘Perang Gas’ Rusia Bikin Jerman Panik, Krisis Energi Menanti
(luc/luc)