Wed. Sep 18th, 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Raja Salman dari Arab Saudi mengangkat Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) sebagai perdana menteri (PM) Kerajaan. Raja juga menunjuk Pangeran Khalid bin Salman sebagai menteri pertahanan dalam perombakan kabinet dengan keputusan kerajaan pada Selasa (27/9/2022).

Sebelum ditunjuk menjadi Perdana Menteri Arab Saudi, MBS menjabat sebagai menteri pertahanan, sementara Pangeran Khalid adalah wakil menteri pertahanan. Namun dalam dekrit terkait, Raja Salman akan terus memimpin rapat kabinet yang dia hadiri.

Melansir Arab News, Raja juga menunjuk Yousef bin Abdullah Al-Bunyan, kepala eksekutif perusahaan manufaktur kimia Saudi SABIC, sebagai menteri pendidikan baru.



Sementara menteri yang tetap berada dalam posisi mereka adalah Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan, Menteri Investasi Khalid bin Abdulaziz Al-Falih, Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud, dan Menteri Keuangan Mohammed bin Abdullah Al-Jadaan.

Pangeran Abdullah bin Bandar juga tetep menjadi Menteri Garda Nasional, Walid Al-Samaani tetap berperan sebagai Menteri Kehakiman, dan Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh tetap menjadi Menteri Urusan Islam.

Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan mempertahankan posisinya sebagai Menteri Kebudayaan, dan Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal mempertahankan perannya sebagai Menteri Olahraga.

Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah juga akan tetap menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah, dan Majid bin Abdullah Al-Qasabi juga tetap sebagai Menteri Perdagangan.

Bandar bin Ibrahim Al-Khorayef masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, Ahmed Al-Khateeb sebagai Menteri Pariwisata, Faisal bin Fadhil Alibrahim sebagai Menteri Ekonomi dan Perencanaan, dan Fahd bin Abdulrahman Al-Jalajel sebagai Menteri Kesehatan.

Menteri pertahanan baru, Pangeran Khalid, adalah mantan duta besar Saudi untuk Washington. Dia meripakan lulusan Akademi Udara Raja Faisal di Riyadh dan ditugaskan sebagai letnan dua di Angkatan Udara Kerajaan Saudi.

Pangeran menerima pelatihan pilot awalnya di Pangkalan Angkatan Udara Randolph di San Antonio, Texas, dan pelatihan lanjutan di Pangkalan Angkatan Udara Columbus di Mississippi. Ia juga mempelajari peperangan elektronik tingkat lanjut di Prancis.

Sebelumnya, ia adalah pilot F-15 dan perwira intelijen taktis di RSAF. Sebelum cedera punggung mengakhiri karir terbangnya, Pangeran Khaled menerbangkan lebih dari 50 misi tempur sebagai bagian dari kampanye koalisi internasional melawan Daesh di Suriah, dan operasi Badai Penentu dan Pembaruan Harapan di Yaman.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Raja Salman Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?


(hoi/hoi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *