Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonomi Jerman diyakini akan jatuh ke jurang resesi tahun depan. Ekonomi terbesar di Eropa yang baru pulih dari pandemi Covid-19, akan kembali menyusut sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam pernyataannya, Menteri Ekonomi Robert Habeck menyebut ekonomi akan berkontrasi alias minus (-) 0,4% di 2021. Inflasi akan menyentuh 7%.
“Krisis energi yang serius,” katanya dikutip AFP, Rabu (12/10/2022). “Ini mengancam menjadi krisis ekonomi dan sosial,” tegasnya lagi.
Perlu diketahui Jerman sangat bergantung ke pasokan gas Rusia, hingga 55%. Namun kini tersendat karena mahalnya harga dan “pembatasan” yang dilakukan Kremlin.
Untuk melindungi konsumen dan bisnis, pemerintah telah meluncurkan dana 200 miliar euro. Ini untuk menjaga membatasi biaya energi.
Meski demikian, ekonomi ekonomi Jerman masih akan mencatat pertumbuhan 1,4% pada tahun 2022. Apalagi rebound pasca pandemi rempat kejadian di awal tahun.
Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) telah merilis dua negara Eropa yang akan jatuh ke jurang resesi tahun depan. Jerman menjadi salah satunya, bersama Italia.
Ekonomi Jerman akan menyusut 0,3%. Sementara Italia akan berkontraksi 0,2%.
“Jerman dan Italia akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan, menjadi ekonomi maju pertama yang mengalami kontraksi setelah invasi Rusia ke Ukraina,” tulis IMF dalam pembaruan World Economic Outlooknya kemarin.
Di kesempatan yang sama, IMF juga menurunkan perkiraannya di 2023 karena negara-negara masih bergulat dengan dampak dari serangan Rusia ke Ukraina, meningkatnya biaya hidup dan penurunan ekonomi. PDB global 2023 menjadi 2,7%, ini turun 0,2 poin dari ekspektasi Juli.
Ini merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001. Sementara perkiraan pertumbuhan dunia untuk tahun ini tetap tidak berubah pada 3,2%.
Artikel Selanjutnya
Gawat! Jerman Bakal Beneran Resesi Gegara Rusia
(sef/sef)