TEMPO.CO, Singapura -Beberapa produk Mie Sedaap belakangan ini menjadi sorotan. Badan Pangan Singapura (SFA) telah memperpanjang penarikan produk tersebut pada Selasa, 11 Oktober 2022. Ini adalah yang ketiga kalinya dalam sepekan terakhir.
Total telah ada enam produk merek mi instan Mie Sedaap telah ditarik. Terbaru, SFA dalam keterangan resminya mengumumkan pencoretan dua produk keluaran PT Wings Surya tersebut karena terdeteksi mengandung pestisida jenis etilen oksida dalam bubuk cabai.
Sebelumnya SFA menarik empat produk Mie Sedaap lainnya pada 6 Oktober dan 8 Oktober 2022 akibat adanya kandungan serupa.
SFA telah meminta Indostop Singapura untuk menarik kembali mie instan Mie Sedaap Kari Spesial dan mie instan instan Korean Spicy Chicken. Penarikan sedang berlangsung. Penarikan terbaru adalah untuk Mie Sedaap Kari Spesial dengan masa kadaluwarsa 27 Maret 2023, dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken dengan masa kadaluwarsa 24 April 2023.
Baca juga : Terkini Bisnis: Fakta Mie Sedaap Ditarik di Singapura, Ancaman Resesi 2023
Bagaimana dengan peredaran di Indonesia? BPOM kini bersama Wings Group Indonesia, perusahaan yang membawahi Mie Sedaap tengah melakukan investigasi terhadap seluruh lini produksi maupun pemasaran Mie Sedaap.
BPOM juga mengaku telah menggaet para akademisi dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Perdagangan.
“Kami monitoring pre-market dan post-market terhadap sarana dan produk yang beredar untuk perlindungan terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Humas BPOM, Rabu, 12 Oktober 2022. Pengawasan itu juga bertujuan guna menjamin produk Mie Sedaap yang terdaftar di BPOM dan beredar di Indonesia aman dikonsumsi.
Tim investigasi itu tengah menyusun pedoman mitigasi risiko senyawa ethylene oxide (EtO) dan 2-chloroethanol (2-CE) pada pangan olahan. Ia menjelaskan senyawa 2-CE adalah senyawa yang umum dijadikan penanda penggunaan pestisida EtO sebagai fumigan.
Apa Itu Etilen Oksida?
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), etilen oksida adalah suatu zat kimia berupa gas yang mudah terbakar. Zat ini biasanya dipakai dalam pembuatan etilen glikol yang berguna untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan medis serta digunakan dalam antibeku, poliester, deterjen, serat dan botol.
Selain itu, etilen oksida kadar kecil biasa dipakai menjadi fumigan untuk sterilisasi kosmetik dan makanan.
Bahaya Etilen Oksida
Paparan gas etilen oksida dengan jumlah tinggi dapat mengakibatkan sejumlah bahaya bagi tubuh seperti iritasi pernapasan dan paru-paru, sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, dan sianosis. Paparan kronis berpotensi memicu terjadinya efek reproduksi, perubahan mutagenik, neurotoksisitas, dan sensitisasi.
Etilon oksida juga dapat memicu kanker. Mengutip NSW, kasus leukemia dan kanker lainnya telah dilaporkan terjadi pada pekerja yang terpapar etilen oksida tingkat tinggi. Meskipun tidak ada bukti konklusif bahwa bahan kimia tersebut menyebabkan kanker, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Otoritas Perlindungan Lingkungan AS telah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai penyebab kanker (karsinogen).
Demikian kasus penarikan produk Mie Sedaap oleh otoritas Singapura disebabkan temuan etilen oksida yang bersifat karsinogenik.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Wings Gelar Investigasi Setelah Mie Sedaap Ditarik di Sejumlah Negara
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.