Thu. Sep 19th, 2024

Jakarta, CNBC Indonesia –  Ternyata industri militer Indonesia telah berhasil mengembangkan drone ‘bunuh diri’ kamikaze. Pesawat tanpa awak ini diberi nama Minibe, yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero).

Kekuatan daya ledak dari drone ini tergantung isian bahan peledak yang dimasukkan. Namun maksimal saat ini diisi 0,8 kg TNT atau RDX.

Minibe sendiri memiliki kemampuan jarak terbang mencapai 25 km dengan kecepatan 250 km per jam.


“Kamikaze drone itu sistemnya seperti misil, karena di dalamnya drone atau war head-nya kita bisa tambahkan explosive,” kata Senior Development Product and Process Development of Ammunition Innovation Division PT Pindad Saraswaty kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (3/11/2022).

Saraswaty menjelaskan, drone ini juga bisa dikawinkan dengan Weaponized Drone Multifunction yang bernama Rupell Bomber. Yang bisa digunakan untuk target amunition dropping, hingga mengangkut kamikaze drone.

Namun, lanjut dia, sampai saat inidrone yang dibuat oleh PT Pindad tersebut masih dalam tahapan pengembangan, sehingga belum bisa dijual gelaran pameran Indo Defence 2022.

Indo Defence, pameran pertahanan internasional terbesar se-Asia Tenggara digelar dua tahun sekali. Indo Defence 2022 digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta tangga;l 2-5 November 2022.

“Sekarang masih tahap prototipe setelah lebih baik kita masuk ke tahap selanjutnya. Baru sertifikasi untuk dijual,” ujarnya.

Saraswaty mengaku belum bisa memastikan kapan pesawat tanpa awak itu bisa dijual.

Pindad juga tengah mengembangkan weaponized drone multifungsi yang bernama Rupell Bomber.

Ini model yang lebih besar, menggunakan tipe VTOL dengan bentangan sayap mencapai 3,9 meter.

Adapun beban angkut yang bisa dibawa oleh drone ini mencapai 10 kg, dengan jarak operasi lebih jauh mencapai 50 km, dan daya tahan baterai mencapai 180 menit.

Kemampuan Indonesia dalam pengembangan drone terus berkembang. Indonesia tak hanya menargetkan bisa membuat dan memproduksi massal drone 'mata-mata' tapi juga kombatan yang bisa mengangkut senjata mematikan seperti bom. Dalam perhelatan Indo Defence Expo and Forum 2022, Rabu (2/11/2022) beberapa drone buatan Indonesia ikut di pamerkan dalam acara tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kemampuan Indonesia dalam pengembangan drone terus berkembang. Indonesia tak hanya menargetkan bisa membuat dan memproduksi massal drone ‘mata-mata’ tapi juga kombatan yang bisa mengangkut senjata mematikan seperti bom. Dalam perhelatan Indo Defence Expo and Forum 2022, Rabu (2/11/2022) beberapa drone buatan Indonesia ikut di pamerkan dalam acara tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Drone multifungsi dari Pindad ini tidak hanya membawa bom GMO 81 MM atau GMO 60 MM melainkan juga menjadi pengangkut Kamikaze Drone seperti yang digunakan dalam perang Ukraina dan Rusia, buatan Iran.

Weaponized Drone PT LEN

Selain Pindad, PT LEN (Persero) juga tengah mengembangkan pesawat tanpa awak untuk misi pengintaian, patroli perbatasan, hingga pertempuran udara maupun darat.

Di ajang Indo Defence 2022, PT LEN memamerkan weaponized drone yang diklaim mudah dikendalikan karena menganut teknologi VTOL (Vertical take off landing) sehingga dapat diterbangkan dalam ruang yang sempit. Dengan kecepatan maksimum 60 km per jam dengan jarak operasi 5.000 meter/ketinggian 900 meter.

Drone ini bisa dipersenjatai 60 mm bomb dan 5.56 mm assault rifle. Dengan daya angkut mencapai 10 kilogram.

“Ini baru prototipe dulu, jadi nanti kalau sudah sampai level digunakan user harus ada upgrade. Secara konsep mampu membawa senjata sudah, droping bom juga sudah,” kata Marketing Sales Army PT LEN Industri (Persero) Fendi Andriawan kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (3/11/2022).

Saat ini prosesnya masih mau melakukan sertifikasi produk hingga bisa dijual dan ditargetkan sudah bisa dijual segera. Di mana, Uni Emirat Arab disebut salah satu negara yang sudah menanyakan soal drone tersebut.

“Tahun depan harusnya juga sudah bisa dijual,” kata Fendi.

[Gambas:Video CNBC]

(dce/dce)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *