Sun. Oct 6th, 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) kini mengancam salah satu negara Asia, Pakistan. Dewan Penasihat Perusahaan Minyak (OCAC), badan perwakilan industri hilir minyak negeri itu memperingatkan kekurangan bakal terjadi besar-besaran di dalam beberapa hari mendatang.

Hal tersebut karena impor yang tak memadai. Ini membuat ketersediaan lokal terbatas.

Mengutip media setempat, Business Recorder, Kamis (10/11/2022), OCAC sudah mengirimkan surat ke otoritas Pengatur Minyak dan Gas Bumi pada 3 November. Di mana dua produk BBM-nya, high speed diesel (HSD) alias solar dan MT Motor Spirit (MS) alias RON 92 defisit.


“Ditegaskan dalam pertemuan bahwa impor HSD pada bulan November mungkin menantang. Karena terbatasnya ketersediaan di pasar Internasional dan premi yang sangat tinggi,” kata OCAC dalam suratnya.

“Mengkhawatirkan pula untuk dicatat bahwa impor MS yang sesuai dengan volume penjualan … juga belum dipesan,” tambahnya.

Sebenarnya, kelangkaan BBM juga pernah terjadi di Pakistan Juni. Ini membuat pemerintah menerapkan masa kerja lima hari dalam sepekan untuk pegawai pemerintah dan pegawai swasta dari sebelumnya enam hari.

Hal tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan. Biaya hidup pun meningkat signifikan di negeri itu, di mana berdasar data Trading Economics terbaru, inflasi Pakistan tercatat 23,18%.

Sebelumnya, mengutip data BBC News, Pakistan masuk sebagai satu dari empat negara Asia yang terancam bangkrut di 2022 ini. Sejak Mei, harga BBM naik 90%.

Negara itu juga menjadi pasien Dana Moneter International (IMF) bersama Sri Lanka dan Bangladesh. Di data Oktober 2022, jumlah utangnya ke lembaga itu 5.932.166.668 SDR (Special Drawing Right) atau cadangan aset internasional IMF.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Mohon Maaf, Pakistan… Badai Belum Berlalu


(sef/sef)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *