Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di sela-sela KTT G20 Bali pekan depan.
Pembicaraan yang dijadwalkan berlangsung pada 14 November itu akan menjadi yang pertama kalinya sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS pada awal 2021.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/11/2022), Gedung Putih mengatakan Biden akan berbicara dengan Xi tentang upaya untuk mempertahankan dan memperdalam jalur komunikasi antara kedua negara pada saat ketegangan meningkat.
Pasangan ini juga akan membahas upaya untuk “mengelola persaingan secara bertanggung jawab” dan bagaimana “bekerja sama di mana kepentingan kita selaras, terutama pada tantangan transnasional yang memengaruhi komunitas internasional”, kata pernyataan tersebut.
Adapun pertemuan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah AS dan China atas isu-isu seperti kebijakan perdagangan, serangan Rusia ke Ukraina, dan pendekatan China ke Taiwan.
Dilansir Associated Press yang dikutip Al Jazeera, Gedung Putih bekerja dengan pejabat China selama beberapa minggu terakhir untuk mengatur pembicaraan itu. Sementara itu, Biden dan Xi telah mengadakan beberapa pertemuan virtual.
Pertemuan ini juga terjadi hanya beberapa minggu setelah Xi mengamankan masa jabatan ketiga sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di negara itu.
Tak lama setelah memenangkan masa jabatan ketiganya, Xi mengatakan dalam sebuah surat bahwa AS dan China harus “menemukan cara untuk bergaul di era baru”. Biden juga mencatat bahwa sementara AS melihat China sebagai pesaing, “kami memperjelas bahwa kami tidak mencari konflik.”
Namun, komitmen itu mendapat ujian berat dari sejumlah masalah. Misalnya, pendekatan China yang makin tegas terhadap Taiwan dan langkah AS yang bertujuan untuk melemahkan manufaktur semikonduktor China.
Dalam beberapa tahun terakhir, AS juga telah mengkritik catatan hak asasi manusia China, terutama yang menyangkut minoritas Muslim Uighur di provinsi barat Xinjiang.
Sebelumnya, Biden mengatakan bahwa ia akan membahas ketegangan antara Washington dan Beijing mengenai Taiwan, serta kebijakan perdagangan dan hubungan Beijing dengan Rusia.
“Apa yang ingin saya lakukan dengannya ketika kita berbicara adalah menjelaskan apa garis merah kita masing-masing dan memahami apa yang dia yakini sebagai kepentingan nasional kritis China, apa yang saya tahu sebagai kepentingan kritis Amerika Serikat,” kata Biden.
“Dan tentukan apakah mereka saling bertentangan atau tidak.”
Artikel Selanjutnya
Xi Jinping Makin Galak, Biang Keroknya Amerika
(luc/luc)