Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan dia yang menyentil PDIP dan Megawati Soekarnoputri terkait Presiden pertama RI Sukarno.
Permintaan maaf Desmond itu disampaikan setelah dirinya digeruduk sejumlah kader dan simpatisan PDI Perjuangan ketika tengah kunjungan kerja di Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (10/11).
“Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya, yang sepenuhnya bukan statement saya,” kata Desmond dalam sebuah video yang diterima CNNIndonesia.com.
Menurut Desmond, kata-katanya salah ditafsirkan di media-media. Politikus Partai Gerindra itu pun meminta maaf apabila pernyataannya membuat keluarga besar PDIP kecewa.
“Itu adalah output dari tulisan wartawan. Maka kesalahan-kesalahan yang membuat keluarga besar PDIP kecewa saya memohon maaf,” jelas Desmond.
Dalam rekaman video tersebut, salah seorang simpatisan PDI Perjuangan lalu menyela omongan Desmond. Menurut dia, Bung Karno bukan hanya milik PDIP Perjuangan.
“Bung karno bukan hanya milik PDI Perjuangan, Bung,” kata salah satu simpatisan.
“Milik kami, Pak. Milik Gerindra (juga),” jawa Desmond.
Desmond sebelumnya mengatakan bahwa permintaan PDIP terlalu mengada-ngada agar negara meminta maaf kepada Presiden Sukarno buntut TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967.
“Kalau Sukarno direhabilitasi itu namanya mengada-ada,” kata Desmond beberapa waktu lalu.
Menurut Desmond permintaan itu muncul karena pemerintah saat ini merupakan bagian dari keluarga Sukarno. Sebab, kata dia, Jokowi juga merupakan petugas partai yang dipimpin Mega sebagai putri Presiden RI tersebut.
“Kalau Jokowi kan cuma petugas partai. Jadi, melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Sukarno,” tambahnya.
Buntut pernyataan tersebut sejumlah kader dan simpatisan PDIP menggeruduk Desmond saat makan siang di sela kunjungan kerja bersama rombongan kolega parlemen di Purworejo.
CNNIndonesia.com masih berusaha menghubungi Desmond dan pihak PDIP untuk mengklarifikasi lebih lanjut soal penggerudukan di Purworejo tersebut.
(dmi/gil)