Tue. Oct 15th, 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadwalkan, jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak beroperasi fungsional pada 18 November mendatang. Hal itu disampaikan saat meninjau pengerjaan proyek tol sepanjang 16,31 km tersebut.

Uji coba pembukaan telah dilakukan sejak Jumat (12/11/2022) dengan skema buka tutup satu arah.

“Saya sudah coba tadi, jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Sisa penyelesaian pekerjaan meliputi gerbang tol, guard rail, dan pekerjaan timbunan saya minta agar segera selesai,” kata Basuki dikutip dari akun Instagram Kementerian PUPR, Senin (14/1/2022).


Selain itu, Kementerian PUPR tengah mempercepat penggantian duplikasi Jembatan Callendar Hamilton (CH) Wonokerto sepanjang 60 m. Disebutkan, saat ini progres konstruksi sudah mencapai 59,89%.

Pembukaan fungsional ruas tol dan pembangunan duplikasi jembatan bertujuan untuk membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura).

“Ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala BPJT Dana Parikesit menambahkan, progres konstruksi di jalan tol Semarang-Demak seksi 2 ruas Sayung-Demak saat ini sudah 97,82%. Sehingga, bisa mendukung kebutuhan arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru nantinya.

Dikutip dari akun Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), saat ini kemacetan kendaraan dari Semarang ke Demak bisa membutuhkan waktu 2 jam. Dengan keberadaan jalan tol seksi 2 ini, waktu tempuh perjalanan bisa dipersingkat jadi 45 menit saja.

Dia menambahkan, keberadaan tol ini akan memberikan akses mudah menuju kota Demak. Dengan begitu akan meningkatkan perekonomian dan mendukung kelancaran arus logistik di pulau Jawa.

Seperti diketahui, jalan tol Semarang-Demak memiliki dua seksi. Yaitu Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah yang ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang.

Saat ini, proses kepastian tanah yang terkena fenomena ‘Atlantis’ atau tanah musnah sedang berjalan.

Dan, Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km yang merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

Selain itu, Jalan Tol Semarang – Demak akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS Sayung, dan SS Demak. Konstruksi Jalan Tol Semarang – Demak juga menggunakan produk dalam negeri berupa beton precast yang diproduksi oleh PT WIKA Beton.

Dikutip dari laman BPJT Kementerian PUPR, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut juga diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis.

Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

Selain itu untuk, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan Tol Semarang-Demak, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak ruas Semarang-Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektare.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ternyata Ini Penampakan ‘Tol Atlantis’ Terbaru di Jawa


(dce/dce)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *