
Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan menyampaikan Indonesia merupakan negara yang rawan dilanda bencana alam gempa bumi.
Hendra mengatakan terdapat jalur patahan aktif atau tempat munculnya gunung berapi aktif di Indonesia. Hal itu terlihat dari tersebarnya patahan dan gunung api sepanjang Pulau Sumatra hingga Pulau Jawa.
“Kejadiannya sampai saat ini tidak bisa diprediksi kapan terjadinya kapan dan di mana,” ujarnya dalam keterangan pers virtual, Selasa (22/11/2022).
Hendra menambahkan, bencana alam gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun, hal tersebut bisa diantisipasi dengan mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi atau rendah bencana gempa bumi.
Selain itu, dengan adanya antisipasi dan identifikasi daerah rawan gempa, maka pemerintah akan mempunyai acuan dalam pengembangan tata ruang. Hal tersebut dapat dimanfaatkan pada pembangunan infrastruktur di wilayah yang teridentifikasi rawan gempa.
Hendra menambahkan, hal tersebut sudah menjadi tugas Badan Geologi ESDM untuk membantu para stakeholder dalam hal teknis keamanan. Kemudian, tingkat kepadatan penduduk juga menjadi salah satu faktor dalam pertimbangan penyusunan tata ruang daerah rawan gempa.
“Semakin banyak kejadian gempa yang tentu potensi atau resiko semakin besar ditambah lagi tingkat kepadatan penduduk akan meningkatkan risiko juga. Dalam hal ini, ke depannya kewajiban yang tidak bisa dihindari untuk selalu koordinasi terutama teknis untuk tata ruang,” pungkasnya.
Badan Geologi ESDM terus berupaya dalam memperkuat mitigasi bencana gempa dengan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kerja sama dan kolaborasi juga turut dilakukan dengan akademisi.
“Mengingat coverage atau jangkauan pekerjaan yang ada di badan khususnya bidang gempa bumi atau longsor seluruh Indonesia, dengan tenaga ahli yang belum cukup seimbang dengan coverage atau wilayah yang ditangani,” ungkapnya.
Hal tersebut diharapkan dapat bisa mereduksi jumlah korban yang terdampak bencana gempa bumi.
Artikel Selanjutnya
Era Baru, Bahan Bakar Campuran Sawit 40% (B40) Dites di Mobil
(miq/miq)