
Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Tubagus (TB) Hasanuddin menyoroti kedisiplinan prajurit jelang uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI usulan pemerintah.
Hasan menyebut kedisiplinan prajurit terus menurun dalam lima tahun terakhir. Ia mencontohkan sejumlah kasus pidana yang melibatkan para prajurit bahkan hingga pangkat kolonel.
“Contohnya apa? Perkelahian makin tinggi, kedua pembunuhan dilakukan seorang kolonel, itu perlu mendapatkan porsi perhatian yang cukup,” kata Hasan di kompleks parlemen, Kamis (1/2).
Selain kedisiplinan prajurit, Hasan mengaku fraksinya akan menyoroti soal netralitas prajurit apalagi di masa tahapan pemilu hingga 2024 mendatang. Pihaknya ingin prajurit tetap netral dan tidak terlibat politik praktis.
Kemudian, soal Minimum Essential Force (kekuatan pokok minimum) atau proses modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Terakhir soal kesejahteraan prajurit.
“Dan lain-lain mungkin nanti pertanyaan-pertanyaan masalah-masalah ada sengketa tanah apa dan sebagainya, mungkin itu bisa menjadi bahan pertanyaan,” katanya.
Hasan menyebut fit and proper test terhadap Yudo akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB di ruang rapat Komisi I, dimulai dengan verifikasi data pribadi.
Selepas Zuhur, proses uji kelayakan akan dilanjutkan dengan paparan Yudo selama 30 menit dilanjutkan dengan pertanyaan dari para anggota Komisi. Setelah itu, setiap anggota akan diberi waktu untuk memberikan pertanyaan dan harus dijawab Yudo.
“Kita serahkan ke masing-masing fraksi mau bertanya apa berdasarkan pengalaman ada beberapa yang menjadi substansi,” katanya.
(thr/DAL)