
Jakarta, CNN Indonesia —
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah belum berencana untuk memperketat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari China.
Hal itu disampaikan Wiku merespons kebijakan China yang akan membuka kembali perbatasan mulai 8 Januari 2023 di tengah lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Pada saat ini belum ada rencana pengetatan untuk PPLN. Pemerintah akan selalu memonitor perkembangan kasus Covid-19,” kata Wiku saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (30/12).
Wiku menyebut pemerintah masih mengacu pada SE Nomor 25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) per September 2022.
Dalam aturan itu, PPLN tak wajib melampirkan surat negatif Covid-19 dari pemeriksaan PCR. Namun apabila mereka bergejala saat tiba di Indonesia, maka PPLN yang bersangkutan akan dites PCR.
“PPLN harus memenuhi persyaratan vaksinasi lengkap dan di bandara diperiksa suhu tubuh dan gejala Covid-19. Bila terdeteksi bergejala maka akan dilakukan tes Covid-19 dan secara selektif juga dilakukan pemeriksaan WGS untuk mengetahui varian atau subvariannya,” ujar Wiku.
Sejumlah negara mulai dari Jepang, India, hingga Amerika Serikat memutuskan untuk memperketat kunjungan warga negara China ke wilayah mereka, salah satunya dengan mewajibkan surat negatif Covid-19.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tindakan beberapa negara itu sebagai langkah yang dapat dimengerti, mengingat China memang sangat tertutup atas kasus covid yang melanda daerah mereka.
Kasus Covid-19 di China melonjak tajam beberapa waktu belakangan ini usai pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut melonggarkan kebijakan pembatasan. Rumah sakit di seluruh China bahkan sampai kewalahan dalam menangani ledakan kasus ini.
Meskipun demikian, jumlah peningkatan kasus tersebut hingga kini belum diketahui secara pasti. Pasalnya, China sangat tertutup soal penyebaran kasus covid di wilayah mereka.
China bahkan mengatakan pada pekan ini akan mengakhiri karantina wajib bagi pelaku perjalanan luar negeri. Mereka juga justru mendorong banyak orang China pelesiran ke luar negeri
Lonjakan covid di China diduga karena mutasi virus corona subvarian BF.7. Kemenkes sendiri telah mencatat ada 15 kasus Covid-19 Omicron subvarian BF.7 di Indonesia.
Kasus-kasus itu sudah teridentifikasi tersebar di tiga provinsi yakni 7 kasus di Jakarta, 7 kasus di Bali dan 1 kasus di Jawa Barat.
(khr/fra)