TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta semua stakeholder harus mempersiapkan angkutan umum untuk mudik Lebaran 2023. Menurut dia, untuk libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru, angkutan umum sudah cukup bagus.
“Lebaran tinggal 4 bulan. Jadi kita harus mencermati apa-apa saja yang relatif tidak terpenuhi dengan baik di empat matra mulai dari udara, darat, kereta api, dan laut karena angkutan lebaran akan lebih masif lebih besar,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 4 Januari 2022.
Budi Karya mengatakan angkutan libur nataru tidak menghadapi kendala cuaca ekstrem, namun mobilitas masyarakat sangat besar. Ditambah lagi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM sudah dicabut akhir tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. “Ini bisa terjadi suatu peningkatan yang sangat berarti,” kata dia.
Oleh karena itu, Budi Karya menambahkan, dengan berakhirnya posko angkutan umum Nataru, tugas Kemenhub dan stakeholder lainnya bukan berarti selesai. Dia menjelaskan, satu hal yang tidak mudah adalah memperhatikan dari titik lokasi.
“Katakanlah kemarin kita mengevaluasi kemungkinan titik banjir mungkin di Lebaran tidak, tapi rest area menjadi concern. Pak Dirjen Darat dan Korlantas bersama Bina Marga harus memperhatikan itu,” tutur Budi Karya.
Menurut Menhub, masalah klasik saat mudik Lebaran biasanya terjadi penumpukan di rest area yang tidak bisa menampung yang mengakibatkan kemacetan. Budi Karya meminta kepada internal Kemenhub melakukan pengamatan dengan teliti dan melakukan koordinasi.
“Saya pikir juga merupakan terobosan harus dilakukan dengan baik ya, survei harus dilakukan secara akurat, berapa jumlah pemudik yang akan terjadi. Dan kita tahu bahwa teman-teman yang mudik kita 80 juta pada lebaran yang lalu, bagaimana sekarang akan berjalan dengan baik,” ucap Budi Karya.
Untuk Nataru, Kemenhub mencatat sebanyak 10.314.474 penumpang angkutan umum yang bepergian pada libur Nataru. Jumlah ini merupakan angka kumulatif penumpang di semua moda, yang dihitung selama 15 hari masa pemantauan yaitu mulai 19 Desember 2022-2 Januari 2022.
“Jumlah ini meningkat 71,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada libur Nataru tahun lalu yaitu 6.028.618 penumpang,” ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati lewat keterangan tertulis pada Selasa, 3 Januari 2023.
Jumlah penumpang angkutan umum pada masa libur Nataru tahun ini sudah hampir mendekati jumlah penumpang sebelum pandemi. Di mana pada tahun 2019 di periode yang sama tercatat sebanyak 13.145.512 penumpang.
Adapun jumlah kumulatif tertinggi adalah penumpang angkutan udara sebanyak 3.209.942 penumpang atau meningkat 66,36 persen dari periode yang sama di tahun 2021. Diikuti angkutan jalan sebanyak 2.250.585 penumpang atau meningkat 66,12 persen.
Untuk angkutan penyeberangan sebanyak 2.052.407 penumpang atau meningkat 47,25 persen. Serta angkutan kereta api sebanyak 1.988.382 penumpang atau meningkat 173,62 persen dari periode yang sama tahun 2021, dan angkutan laut sebanyak 813.158 penumpang atau meningkat 30,37 persen.
Menurut Adita, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum hingga Senin, 2 Januari 2023 masih cukup tinggi. Tercatat, pergerakan sebanyak 679.338 penumpang di semua moda transportasi. “Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan hari Minggu, 1 Januari 2023, dengan pergerakan sebanyak 660.502 penumpang,” ucap Adita.