Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pasti happy, kebijakannya melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri dan mengembangkan hilirisasi di dalam negeri, mampu mendorong Indonesia ketiban ‘durian runtuh’ atau keuntungan nilai tambah yang berlipat-lipat.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko marves) menargetkan nilai tambah dari hilirisasi nikel di dalam negeri akan melejit sampai US$ 38 miliar atau Rp592,2 triliun (kurs Rp15.585 per US$) pada tahun 2023.
Pada tahun 2022 kemarin, nilai tambah dari hilirisasi nikel juga raksasa atau mencapai US$ 33 miliar atau setara dengan Rp 514,3 triliun “(Tahun ini) sekitar US$ 35-38 miliar,” beber Seto kepada CNBC Indonesia, saat ditanya mengenai target nilai tambah hilirisasi nikel tahun 2023, Selasa (10/1/2023).
Dia juga menyebutkan bahwa melonjaknya target nilai tambah hilirisasi nikel dipicu oleh bertambah pula volume ekspor produk hasil turunan nikel. “Iya,” tandas Seto, saat ditanya mengenai apakah target tersebut turut dipicu oleh bertambahnya volume ekspor nikel di tahun 2023.
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi sejak tiga tahun lalu sudah melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri. Kegiatan larangan ekspor itu dibarengi dengan pengembangan hilirisasi di dalam negeri.
Dengan pelarangan ekspor itu, Presiden Jokowi bilang bahwa Indonesia mendapatkan lompatan nilai tambah yang signifikan. Dari yang sebelumnya hanya berkisar Rp17 triliun menjadi Rp360-an triliun pada tahun-tahun 2021.
“Ini baru nikel, bauksit kemarin kita umumkan di Desember setop juga mulai Juni 2023 dan akan kita industrialisasikan di dalam negeri saya gak tahu lompatannya tapi kurang lebih Rp20 menjadi Rp60 – Rp70 triliun,” tandas Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa dengan larangan ekspor nikel ke luar negeri Indonesia digugat oleh Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Seperti diketahui juga, Indonesia mengalami kekalahan dalam gugatan tersebut. “Saya minta ke bu Retno (Menteri Luar Negeri) untuk tidak mundur. Kita banding,” tandas Jokowi.
Artikel Selanjutnya
Top Pak Jokowi! RI Ketiban ‘Durian Runtuh’ Sampai Rp 360 T
(pgr/pgr)