TEMPO.CO, Jakarta – Ijtima Ulama Nusantara yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan bahwa para kiai, ulama, dan peserta dalam forum tersebut sebagai juru kampanye nasional partai tersebut dan Muhaimin Iskandar untuk Pemilu 2024. Ijtima ini digelar sejak Jumat kemarin dan baru selesai pada hari ini, Sabtu, 14 Januari 2023.
“Para ulama berkomitmen untuk menjadi juru kampanye nasional, baik untuk Gus Muhaimin maupun PKB,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid, di lokasi acara di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Januari 2023.
Selain bertujuan menjaring suara para kalangan agamis, Jazilul menyebut para ulama itu bakal masuk ke kantong suara nasionalis. Sehingga, mereka bakal diwajibkan untuk memasang gambar Garuda Pancasila.
“Artinya tidak hanya melulu berkampanye di kultur dan ruang Nahdlatul Ulama, tetapi juga akan masuk di ruang masyarakat umum, kalau bisa juga masyarakat milenial,” kata Jazilul.
Ijtima Ulama Nusantara dorong Muhaimin jadi Capres/Cawapres
Jazilul Fawaid menyebut hasil Ijtima Ulama Nusantara mengeluarkan keputusan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai m calon presiden atau capres 2024. Jazilul menyebut Ijtima Ulama Nusantara ini juga memberikan kewenangan kepada Muhaimin untuk menentukan sosok capres dari PKB di 2024.
“Hasil Ijtima Ulama Nusantara ini menghasilkan keputusan mendorong kepada Gus Muhaimin untuk menjadi capres atau cawapres di 2024 dan segera membentuk pasangannya,” ujar Jazilul.
Jazilul menyebut partainya ingin segera melakukan sosialisasi Muhaimin dan pasangannya menuju Pilpres 2024. Oleh karena itu, PKB bakal mendorong Partai Gerindra untuk segera menentukan sosok capres-cawapres.
“PKB memang telah berkoalisi dengan Gerindra, tapi para kiai mendorong agar Gus Muhaimin segera memastikan pasangannya,” kata Maman.