Denpasar, CNN Indonesia —
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat mengunjungi proyek pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Senin (16/1).
Perempuan yang dikenal sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP dan Ketua Dewan Pengarah BRIN itu tak sendirian. Dia terlihat didampingi sejumlah pejabat negara.
Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Bali Wayan Koster terlihat juga bersama mengunjungi KEK Sanur tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Erick Thohir mengatakan area Sanur merupakan visi dari Presiden pertama RI Sukarno yang melihat potensi wisata di kawasan itu untuk menjadi jantung kesehatan dan pariwisata. Visinya terhadap Sanur itu pun belum terlaksana dan akhirnya terbengkalai, oleh karena itu pemerintah sekarang pun melanjutkan untuk mewujudkan kawasan tersebut.
Pihaknya pun menargetkan KEK Sanur itu rampung jelang akhir 2023. Erick mengatakan target itu tertunda dari sebelumnya diharapkan selesai pada Agustus 2023.
“Jadi ini sempat tertunda. Inilah kenapa kita ingin menargetkan yang tadinya bulan Agustus semuanya jadi. Katanya janjinya November (2023) kalau bisa Desember (2023) saja sudah luar biasa,” ujar Erick saat memberikan paparan progres pembangunan KEK Sanur di lokasi.
“Kalau bisa kawasan ini jadi bersamaan. Supaya jangan kita jadikan hotelnya, rumah sakitnya belum. Padahal intisarinya KEK kesehatan, bahkan di (kamar) hotel sendiri 15 persen jumlah hotel itu ada yang namanya saluran oksigen. Supaya bisa menjadi perawatan dan beberapa kamar ada yang namanya kitchen buat long stay keluarga yang kebetulan saudaranya terkena kanker,” jelasnya.
Selain itu, menurut Erick yang menarik di kawasan KEK ini juga bermuatan spritual dan budaya Bali yaitu kawasan ethnomedicinal botanic garden yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Pengembangan ethnomedicinal botanic garden berbasis lontar usada. Nah ini, kita coba manuskrip pengobatan tradisional Bali yang menggunakan tanaman herbal lokal yang bekerjasama dengan BRIN dan seluruh tokoh-tokoh daripada kesehatan yang ada di Bali,” ujar Erick.
Erick memaparkan KEK Sanur memiliki luas 41 hektare, di mana 55 persen adalah kawasan hijau. Selain itu, 80 persen untuk pembangunan pun hanya pemindahan pohon saja atau tidak menebang pohon.
“Sanur sendiri sudah kurang pohon, nah itulah kenapa kita kasih breeding space taman sebesar 5 hektare, dan ini yang kita jaga bagaimana keberlanjutannya,” ujar Erick.
“Jadi benar-benar tetap kita rawat. Dan Insyaallah kawasan ekonomi khusus ini, kalau untuk infrastruktur dasar sudah jadi 100 persen. Jadi seperti jalan, trotoar, tabeling atau pipa-pipa sudah ada semua,” sambungnya.
Renovasi hotel rancangan Bung Karno
Di depan Megawati dan Puan, Erick juga menyinggung soal Hotel Bali Beach atau GIBB sebagai salah satu warisan Sukarno yang direnovasi di KEK Sanur. Ia mengatakan hotel rancangan Bung Karno untuk proses renovasi sudah mencapai 35,58 persen dan ditargetkan selesai di akhir Bulan Agustus 2023 dengan kawasan Kebon Raya herbal.
Sebagai informasi, Megawati adalah putri dari Bung Karno, sementara Puan adalah cucu dari proklamator RI tersebut.
“Dan ini pertamakali kawasan rumah sakit yang dilengkapi dengan kawasan wellness. Jadi, untuk kesehatan jalan, meditasi, yang merupakan trend yang hari ini terjadi,” ujar Erick.
Ia juga menyebutkan untuk pembangunan rumah sakit internasional di kawasan KEK juga akan dipercepat, karena sejatinya proyek itu sempat mengalami penundaan hingga 8 bulan.
“Kemarin kita ter-delayed 8 bulan. Karena untuk menyinkronisasi kawasan KEK ini, selain dari dukungan Menteri Kesehatan.Bapak Budi, luar biasa, Kemenko Perekonomian dan banyak kementerian lainnya. Jadi, proses izinnya saja 8 bulan, padahal tanda tangan sama Mayo Clinic sudah tahun 2021, Izinnya baru keluar akhir 2022,” ujarnya.
(kdf/kid)