Jakarta, CNBC Indonesia – CPO (Crude Palm Oil) atau dikenal dengan minyak kelapa sawit mentah memiliki keserbagunaan dan ketahanan yang sangat baik. Komoditas ini juga memiliki titik leleh yang tinggi dan tidak mudah rusak.
Mengutip laman Forbes, kelapa sawit banyak dibudidayakan di kawasan hutan hujan tropis. Namun permintaan yang melambung, menyebabkan kerusakan lingkungan sehingga menghancurkan kawasan tersebut dan sulit untuk dapat diperbaiki.
Di sisi lain, budidaya kelapa sawit juga telah meningkatkan pendapatan di bagian pedesaan negara berkembang.
Sejauh ini, Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Hal ini didukung oleh besarnya area penanaman kelapa sawit yang selalu meluas setiap tahunnya. Akibatnya, angka ekspor kelapa sawit pun mencapai angka yang tertinggi di dunia.
Tercatat Indonesia memiliki lahan sawit seluas lebih dari 10 juta hektar untuk ditanami tiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa Produksi minyak sawit di dalam negeri mencapai 51,3 juta ton pada 2021. Dari jumlah itu, mayoritas dikirim ke luar negeri.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatatkan produksi minyak sawit di dalam negeri mencapai 51,3 juta ton pada 2021. Jumlah itu terdiri dari produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebanyak 46,89 juta ton.
Kemudian, sebanyak 4,41 juta ton merupakan produksi minyak inti sawit mentah (crude palm kernel oil/CPKO).
Sedangkan, sisanya sebanyak 4,87 juta ton merupakan stok awal. Dari jumlah produksi tersebut, hanya 18,42 juta ton minyak sawit yang dikonsumsi lokal. Rinciannya, sebanyak 8,95 juta ton untuk pangan.
Sebanyak 2,13 juta ton minyak sawit digunakan untuk oleokimia. Lalu, minyak sawit yang digunakan untuk biodiesel di dalam negeri sebanyak 7,34 juta ton. Sementara, sebanyak 34,23 juta ton minyak sawit diekspor ke luar negeri. Ekspor paling besar berupa olahan CPO, yakni 25,70 juta ton. Sebanyak 4,15 juta ton diekspor dalam bentuk oleokimia.
Ekspor CPO tercatat sebanyak 2,74 juta ton. Ekspor minyak sawit dalam bentuk laurik mencapai 2,48 juta ton. Ada pula ekspor minyak sawit dalam bentuk biodiesel sebanyak 163.000 ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya
RI Tinggalkan Tradisi Zaman VOC, Ini Buktinya
(aum/aum)