Tue. Mar 25th, 2025

INFO NASIONAL — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM melakukan riset untuk mengetahui dampak kehadiran PNM Mekaar, terutama terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan kepemimpinan perempuan.

Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, SI.P., MPA menjelaskan bahwa riset berlangsung selama Mei-Agustus 2022. Untuk metode interview dan survei, riset dilakukan di delapan provinsi yakni D.I. Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan metode kualitatif dilakukan dengan FGD, in depth interview terhadap nasabah, serta Account Officer yang merupakan garda terdepan PNM dalam melayani nasabah Mekaar.

Survei dilakukan terhadap 1.600 responden nasabah Mekaar. Hasil riset menunjukkan 4 kontribusi penting PNM Mekaar terhadap penguatan ekonomi keluarga dan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan di masyarakat.

Pertama, program bantuan akses permodalan yang ditawarkan PNM Mekaar telah berkontribusi pada penguatan kapasitas ekonomi para nasabah, dan bahkan menjadi katup penyelamat di era krisis seperti pandemi Covid-19.

Kedua, perempuan menemukan ruang dan momentum untuk penguatan kapasitas dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks kelompok maupun kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Ini menjadi kunci dalam transformasi peran perempuan dalam ranah privat dan publik.   

Ketiga, karakter program PNM Mekaar yang bertumpu pada semangat pemberdayaan perempuan berbasis komunitas telah mendorong kapasitas kepemimpinan terutama bagi para nasabah yang berperan sebagai ketua kelompok.

Keempat, selain untuk mengembangkan usaha, para nasabah PNM Mekaar menggunakan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (84 persen), biaya kesehatan keluarga (65 persen), serta membayar utang (65 persen). 

Data hasil survei juga menunjukkan sebanyak 41 persen responden menyatakan usahanya stabil, sementara 35 persen responden berpendapat mengalami peningkatan kondisi ekonomi.

Tantangan bagi pengembangan Program PNM Mekaar adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital. Jumlah responden yang memiliki rekening bank masih terbatas yakni sebanyak 35 persen. Masalah ini diakibatkan oleh kondisi geografis serta konteks sosial budaya yang beragam.

Agenda digitalisasi perlu ditingkatkan karena memiliki sejumlah keuntungan strategis. Antara lain mengurangi risiko keamanan bagi para AO yang seringkali harus membawa uang tunai nasabah sebelum disetor ke kantor kas, serta lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan kertas dan meningkatkan efisiensi proses administrasi. 

***

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *