TEMPO.CO, Jakarta – International Business Machine Corp (IBM) mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.900 karyawannya. Hal itu sebagai bagian dari divestasi aset karena meleset dari target kas tahunannya.
“PHK itu terkait dengan perputaran bisnis Kyndryl dan bagian dari unit AI Watson Health yang akan memunculkan biaya US$ 300 juta pada periode Januari-Maret,” ujar pihak IBM dikutip dari Reuters pada Jumat, 27 Januari 2023.
Baca: Guyonan Dirut Garuda Soal Biaya Haji: Kalau Diturunkan, Kami PKPU Lagi
Menurut Business Insider, lebih dari 55 ribu pekerja teknologi dari 154 perusahaan telah di-PHK. Jumlah ini lebih banyak ketimbang jumlah PHK dalam enam bulan pertama 2022. PHK yang dilakukan IBM otomatis menambah daftar panjang PHK massal yang dilakukan oleh perusahaan teknologi.
Google
Google melakukan PHK pada Jumat, 20 Januari 2023 sebanyak 12.000 pekerjanya dalam sebuah memo staf. CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal kepada pekerja yang akan diberhentikan.
“Ini adalah keputusan yang sulit untuk mempersiapkan masa depan,” ujar dia dalam email yang dikirimkan kepada karyawan yang terkena PHK pada Jumat, 20 Januari 2023.
PHK ini akan memengaruhi tim di seluruh perusahaan, termasuk perekrutan dan fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik dan produk.
Google juga telah memotong pengeluaran lainnya akhir-akhir ini, seperti mematikan Stadia (layanan cloud game), membatalkan laptop Pixelbook generasi berikutnya, dan banyak lagi.
Selanjutnya: Microsoft memangkas….