TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas hari ini menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Pertemuan itu dilakukan di tengah santernya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Ia bertemu Jokowi bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Menurut Buwas, pertemuan itu dilakukan untuk membahas pasokan dan harga beras menjelang bulan Ramadhan pada Maret menadatang. Namun, hal itu menimbulkan pertanyaan lantaran tak mengikutsertakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Baca: Buwas Hingga Zulhas Temui Jokowi di Istana Saat Santer Isu Reshuffle, Apa Saja yang Dibahas?
“Wah saya enggak tahu. Waduh memang yang diundang cuma saya bertiga urusan beras ya,” ujarnya saat ditemui setelah keluar dari Istana Negara.
Ia mengatakan hal yang menjadi perhatian Jokowi sat ini adalah urusan penyaluran operasi pasar. Adapun, kata dia Menteri Perdagangan berurusan soal stabilisasi harga, lalu Bulog berperan sebagai pelaksananya. Sedangkan Bapanas bertanggung jawab menghitung berapa kebutuhannya dalam neraca komiditas.
Buwas mengelak ketika ditanya soal pembahasan kocok ulang jajaran menteri Jokowi. “Enggak. Enggak ada hubungannya dengan itu,” kata dia.
Sebelumnya, ramai kisruh data beras versi Mentan dan Buwas. Kementerian Pertanian kukuh bahwa hasil produksi dalam negeri masih sangat mencukupi kebutuhan domestik. Sedangkan Buwas mengaku mengecek ke lapangan untuk memverifikasi data yang dikirimkan Kementan. Hasilnya, data tersebut tak sejalan dengan yang ada di lapangan.
“Sebenarnya saya maunya terima beras, bukan terima data. Saya cek di lapangan enggak ada,” kata dia dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Rabu, 7 Desember 2022.
Menurut Buwas, jumlah stok hasil panen petani lokal yang siap diserap oleh Bulog tidak mencukupi standar minimal cadangan beras pemerintah (CBP). Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras hingga 500 ribu ton melalui Bulog. Impor beras pun masih berlangsung hingga hari ini.
Buwas mengatakan seluruh kegiatan impor akan berakhir pada 15 Februari sebelum panen raya. Sementara Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan panen raya sudah mulai berlangsung sejak awal tahun dan meminta Bulog berhenti melakukan impor dan menyerap hasil panen petani.
RIANI SANUSI PUTRI | M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Ma’ruf Amin Buka Suara Soal Mafia Beras Hingga Kenaikan Harga Meski Telah Impor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.