TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 tumbuh 5,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,61 persen year on year (YoY). Pertumhuan tersebut paling tinggi ditopang konsumsi rumah tangga.
“Konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 4,93 persen YoY pada 2022 atau lebih baik dari 2021 yang hanya tumbuh 2,02 persen YoY,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Senin, 6 Februari 2023.
Baca: BPS Sebut Kunjungan Wisatawan Asing Melonjak 384 Persen Sepanjang 2022
Selain konsumsi rumah tangga, penyertaan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi fisik menjadi sumber pertumbuhan tertinggi lainnya, yakni sebesar 1,24 persen. Ada net ekspor 0,81 persen, serta lainnya (konsumsi pemerintah dan konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga/LNPRT) sebesar 0,65 persen.
Menurut Margo, pulihnya mobilitas mendorong aktivitas dunia usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh kenaikan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 sebesar 18,36 persen.
Peningkatan mobilitas terlihat dari peningkatan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang naik sebesar 251,28 persen pada 2022 YoY. Rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang meningkat 11,54 persen YoY.
Ditambah lagi, dibukanya kembali hampir seluruh bandara internasional menjadi salah satu indikator lain pariwisata semakin pulih. Ditambah penyelenggaraan acara internasional, dan pelonggaran aktivitas pada saat hari raya keagamaan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat sepanjang tahun 2022.
Baca: Literasi Keamanan Siber Rendah, Simak 4 Langkah Mencegah Pembobolan Mobile Banking
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.