Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan semua pihak waspada lantaran situasi global yang dinamis. Peringatan itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Puncak Harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (17/2/2023).
“Kita diancam oleh risiko kegentingan global yang sulit dihitung, sulit diprediksi dan dikalkulasi, sangat sulit sekali,” katanya.
Menurut Jokowi, saat ini ada 47 negara yang menjadi ‘pasien’ IMF. Kepala negara lantas mengingatkan Indonesia pernah menjadi pasien IMF tahun 1997-1998.
“Oleh sebab itu, situasi ekonomi harus kita jaga betul. Jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu karena perhelatan pemilu tahun depan, pilkada tahun depan, ini harus kita jaga. Kita tidak mau masuk lagi menjadi pasien IMF,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, eks wali kota Solo itu bersyukur ekonomi Indonesia tumbuh 5,31% di 2022.
“Itu masuk dalam 2 besar negara G20. Yang dulunya kita kalah dengan China, kalah dengan Korea Selatan, Jepang, sekarang ini kita lebih baik dari Tiongkok, Amerika Serikat, Uni Eropa. Ini patut kita syukuri,” kata Jokowi.
“Jadi saya wanti-wanti supaya kita menjaga kondusivitas kemananan juga stabilitas politik agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu. Sehingga kehidupan rakyat tidak terganggu karena perhelatan politik yang mau kita lakukan di 2024,” lanjutnya.
Artikel Selanjutnya
Terungkap! Sosok Pembisik Jokowi Soal 28 Negara Pasien IMF
(miq/miq)