Tue. Mar 25th, 2025

TEMPO.CO, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) siap untuk melakukan initial public offering (IPO) senilai Rp 9,8 triliun. Perusahaan yang bergerak di bisnis panas bumi tersebut telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan saham di Bursa Efek Indonesia. 

Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah mengatakan PGE bakal melaksanakan penawaran umum saham perdana pada 20 hingga 22 Februari 2023. “Kemudian dilanjutkan dengan pencatatan efek di lantai bursa pada 24 Februari 2023,” kata Nelwin melalui keterangan resmi yang diterima Tempo, Jumat, 17 Februari 2023. 

Emiten berkode saham PGEO tersebut membidik dana maksimal Rp9,78 triliun dari pelepasan sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau maksimal 10,35 miliar saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp 820 hingga Rp 945.

“Kami menyisir berbagai alternatif pendanaan untuk mendukung rencana pengembangan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang,” kata Nelwin.

Sejauh ini, sovereign wealth fund Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) dikabarkan sebagai pihak yang telah menyatakan ketertarikannya. INA disebut membawa sejumlah investor untuk ikut serta dalam penawaran umum perdana saham Pertamina Geothermal Energy.

Lebih jauh, Nelwin menjelaskan, melalui perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun, PGE bakal mengalokasikan sebagian dana IPO untuk kebutuhan belanja modal.

Pada 2023, emiten itu menganggarkan belanja modal untuk investasi baru sebesar US$ 250 juta, dari belanja modal yang hanya sebesar US$ 60 juta pada 2022. Kemudian untuk tahun 2024, PGE menyiapkan investasi baru senilai total US$350 juta. 

“Jika ditotal, PGE meyiapkan investasi senilai US$ 1,6 miliar sepanjang 2023 sampai 2027,” ungkap Nelwin. 

Sementara itu, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)—induk organisasi yang beranggotakan 25 Serikat Pekerja di lingkungan PT Pertamina (Persero)—menolak aksi korporasi yang dinilai melakukan privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana saham kepada publik.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina.

Selanjutnya: “Sesuai dengan yang sudah diperkirakan…”

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *