TEMPO.CO, Jakarta – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menanggapi kiai se-Jawa Timur yang menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon presiden 2024. Para kiai tersebut sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2019, namun menyayangkan sikap Ganjar yang dinilai lupa atas dukungan tersebut.
Djarot mengatakan dukungan kiai tersebut sah-sah saja. Namun, kata dia, pernyataan dukungan itu tidak bisa serta-merta mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU).
“Tidak bisa mengatasnamakan suara NU. Kan tidak boleh kalau ditarik ke masalah politik,” kata Djarot saat dihubungi, Ahad, 26 Februari 2023.
Menurut Djarot, semua partai politik saat ini boleh mendekat ke NU. Ia hakulyakin NU bisa menjaga jarak dari politik praktis mengingat organisasi ini terbilang sudah dewasa. “Semua partai boleh mendekat. NU ada di mana-mana, pintunya banyak,” kata dia.
Sebelumnya, kiai se-Jawa Timur menggelar musyawarah pada Kamis, 23 Februari 2023 untuk menentukan arah dukungan terhadap pemimpin di Pilpres 2024. Dalam musyawarah yang digelar di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo itu, para kiai menyebut dukungan yang diberikan oleh kelompoknya berdampak luar biasa terhadap tingkat keterpilihan seseorang.
Salah satu contohnya dalam Pilgub Jawa Tengah 2019, para kiai bersama masyayih NU menyatakan dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen.
”Alhamdulillah hasil pernyataan kulo sangat luar biasa. Seluruh santri Al Falah, alumni, kenalan semua mendukung. Sayange Ganjar rodok lali,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Nurul Huda Jazuli dalam keterangannya, Sabtu, 25 Februari 2023.
Berkaca dari hal tersebut, Jazuli menyebut dukungan para kiai sepuh NU pada Pilpres 2024 bakal diarahkan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Menurut Jazuli, dukungan para kiai sangat penting untuk memuluskan langkah salah satu cicit pendiri NU, KH Bisri Syansuri tersebut meraih kemenangan.
”Jangan sampai NU terpegang orang lain. Gus Muhaimin jangan sampai ketinggalan sepur. Saya minta mbah yai jangan sampai menerima (permintaan dukungan) selain Gus Muhaimin. Itu permintaan saya sebab kiai itu tanggungjawabnya berat,” kata Jazuli.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada parpol yang layak disebut sebagai representasi NU selain PKB. Menurut dia, PKB merupakan NU dan kekompakan antara keduanya jangan sampai terpecah menjelang Pemilu 2024.
Dalam kesempatan itu, para kiai juga membacakan Risalah 99 Kiai Jawa Timur bertajuk “Dari Jawa Timur Kami Memberangkatkan Gus Muhaimin”. Dalam risalah tersebut, para kiai NU di Jawa Timur berkomitmen untuk memberangkatkan Gus Muhaimin dari Bumi Jawa Timur untuk melanjutkan dan memperluas pengabdiannya bagi bangsa, negara, kemanusiaan dan agama, dengan secara langsung memegang tampuk kepemimpinan nasional.
IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Viva Yoga Bantah Rakornas PAN Sengaja Dibuat untuk Dekati Ganjar Pranowo