Sun. Oct 6th, 2024

TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang Ramadan, pasokan beras di dalam negeri belum optimal. Dampaknya, harga beras merangkak naik. “Untuk komoditi beras, pasokan masih belum optimal karena minggu ini baru masuk awal musim panen raya,” kata Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan ketika dihubungi Tempo, Senin, 27 Februari 2023.

Menanggapi hal tersebut, Kasan mengatakan kementeriannya telah berkoordinasi dengan Badan Logistik atau Bulog, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional. Tujuannya untuk mengoptimalisasi penyerapan gabah petani. Sehingga, dapat segera diproses dan mampu memenuhi permintaan selama Maret hingga Mei yang bertepatan dengan momen puasa dan lebaran.

Pemerintah juga masih berupaya mengendalikan harga komoditas lain. Untuk komoditas cabai, Kasan menyebut cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang awal 2023 mengakibatkan penurunan produksi cabai di sentra produksi. Sedangkan untuk komoditi bawang putih, Kemendag mendorong percepatan impor sebanyak 280.601 ton. “Ini sesuai informasi RIPH yang diterbitkan Kementerian Pertanian dan akan diproses INSW agar dapat direalisasikan dengan cepat,” ujar Kasan.

Selain bawang putih, Kasan melanjutkan, komoditi lain yang bergantung pada pasokan impor adalah daging sapi dan gula konsumsi. Dia berujar, Kemendag berkomitmen memastikan realisasi impor—sebagaimana yang ditetapkan dalam rapat koordinasi terbatas Neraca Komoditas Pangan—dapat terealisasi tepat waktu sehingga tidak menghambat pasokan nasional.

“Untuk impor beras, hanya dilakukan sampai akhir Februari 2023, sehingga tidak menghambat penyerapan beras lokal yang akan panen raya pada Maret 2023,” pungkas Kasan.

Pilihan Editor: Begini Sri Mulyani Marah, Minta Dirjen Pajak Suryo Utomo Jelaskan Kekayaannya dan Bubarkan Klub Moge Pajak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *