Kupang, CNN Indonesia —
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan akan meneruskan penerapan waktu masuk sekolah pukul 05.30 Wita bagi siswa kelas XII di SMA dan SMK Negeri di Kota Kupang.
“Ya maju terus, masa maju mundur,” tegas Viktor kepada wartawan saat meninjau penerapan masuk sekolah pukul 05.30 Wita di SMA Negeri 6 Kota, Jumat (3/3)
Menurut Viktor, pemberlakuan masuk sekolah pukul 05.30 Wita tidak akan dibatalkan atau dicabut walaupun banyak yang protes terhadap kebijakan tersebut.
Viktor menyatakan akan fokus pada dua sekolah terlebih dahulu dalam penerapan siswa masuk sekolah pukul 05.30 Wita. Kedua sekolah yang dimaksud adalah SMA Negeri 1 Kota Kupang dan SMA Negeri 6 Kota Kupang.
“Kita fokus dulu dua SMA ini khususnya yang kelas XII karena mereka akan selesai,” kata Viktor.
Dia mengatakan mengutamakan para siswa kelas XII dilatih agar mereka tidak menjadi pengangguran setelah tamat nanti.
“Seperti yang kita lihat ini lahan serai nanti kita bekerjasama dengan pengusaha untuk melakukan penyulingan serai untuk menghasilkan minyak serai,” jelasnya.
Viktor menyampaikan saat ini pihaknya lebih fokus untuk siswa kelas XII karena para siswa tersebut sedang dipersiapkan menyelesaikan studi. “Kita latih mereka untuk mereka tidak boleh menjadi pengangguran,” kata Viktor
Dia berdalih bahwa anak-anak kelas XII saat ini sedang dipersiapkan untuk langsung terjun ke masyarakat.
Dia mengatakan dengan melatih disiplin maka para siswa diharapkan nantinya sudah siap secara mental, pengetahuan, dan skill mereka telah siap.
Menanggapi pro kontra atas penerapan masuk sekolah jam 05.30 pagi, Viktor mengatakan hal itu pasti ada dan sudah biasa. “Orang kawin (menikah) saja ada pro kontra kok,” ujarnya.
Viktor pun mengklaim para siswa senang dengan penerapan masuk sekolah pukul 05.30 Wita walaupun orang tuanya tidak semua menyepakatinya.
Viktor berterima kasih bagi semua pihak yang telah memberikan komentar dan pandangan baik itu yang pro maupun yang kontra. “Kita terimakasih karena kalau tidak pro dan kontra kan tidak jadi,” tegasnya.
(eli/gil)