TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan perombakan pejabat di Kementerian Keuangan. Ia melantik 2 pejabat Pimpinan Tinggi Madya (pejabat eselon I), 17 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (pejabat eselon II), serta 7 pejabat pada Komite Pengawas Perpajakan.
Dalam pelantikan itu, dia menyampaikan tiga pesan penting. Pertama, Sri Mulyani meminta para pejabat untuk menjalankan sumpah jabatan yang baru saja diucapkan. “Tidak perlu saya ulang, di situ sudah cukup sangat jelas mengenai apa yang seharusnya Anda semua lakukan,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 17 Maret 2023.
Kemudian, kedua menjalankan tugas sesuai peraturan perundang-undangan, menjaga etika publik berarti juga asas kepatutan dan juga asas sopan santun. “Serta ketiga, jaga integritas,” ucap bendahara negara itu.
Pelantikan pejabat Eselon I hari ini terdiri dari Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional dan Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal. Selain itu, terdapat mutasi pejabat Eselon II di Direktorat Jenderal Pajak sebanyak 4 pejabat dan promosi sebanyak 7 Pejabat. Ada juga promosi di Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebanyak 4 Pejabat Eselon II, dan promosi di Ditjen Kekayaan Negara sebanyak 2 Pejabat Eselon II.
Selain itu, ada pengangkatan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Pengawas Perpajakan sebanyak 7 Pejabat. Khusus struktur Komite Pengawas Perpajakan yang baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi di tengah kasus pajak saat ini. Mereka di antaranya tokoh antikorupsi Amien Sunaryadi (mantan Ketua KPK) dan Zainal Arifin Mochtar (akademisi) sebagai Ketua dan Wakil Ketua.
“Tindakan korektif dan perbaikan akan terus dilakukan secara konsisten dan tegas. Karena kepercayaan masyarakat tidak boleh dicederai dan dikhianati. Harus dijaga bersama secara penuh, sungguh-sungguh, dan tanpa kompromi,” tutur Sri Mulyani.
Dia juga meminta para pegawai untuk kembali membangun kepercayaan publik bagi instansi Kementerian Keuangan. Menurut Sri Mulyani, ini adalah pekerjaan yang terus-menerus berkesinambungan dan tak pernah putus. “Karena kepercayaan adalah sesuatu yang memang harus dijaga serta tidak boleh dikhianati atau dicederai oleh siapapun,” kata dia.
Pilihan Editor: Transaksi Janggal Rp 300 Triliun di Kemenkeu, Ini Respons Mantan Menkeu Chatib Basri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.