Sat. Dec 7th, 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan sikap solidaritas dengan masyarakat Uighur, yakni kelompok etnis Muslim minoritas di China yang mengalami penindasan, terutama saat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.

Dilansir dari Al Jazeera, pernyataan sikap solidaritas itu disampaikan Biden dalam sebuah penyataan khusus.

“Bersama dengan mitra kami, Amerika Serikat berdiri dalam solidaritas dengan Muslim yang terus menghadapi penindasan, termasuk Uighur di China, Rohingya di Myanmar, dan masyarakat Muslim lainnya yang menghadapi penganiayaan di seluruh dunia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip Kamis (23/3/2023).


Dilaporkan, Biden menyoroti secara khusus masyarakat Uighur yang dianggap menjadi sasaran genosida oleh otoritas komunis China, tepat bersamaan dengan momentum perseteruan yang kuat antara AS dan China.

Menurut kelompok HAM, Uighur menjadi sasaran penjara massal di kamp kerja paksa. Selain itu, masyarakat Uighur juga dilarang keras untuk mengekspresikan budaya mereka. Menanggapi hal itu, China mengatakan bahwa etnis minoritas sebenarnya tidak ditekan.

Selain itu, China menyatakan bahwa tindakan keamanan apapun yang dilakukan di Xinjiang adalah bentuk antisipasi terhadap ancaman terorisme. Sebagai informasi, sebagian besar masyarakat Uighur tersebar di wilayah Xinjiang, China.

Dalam pernyataannya, Biden menyatakan bahwa ia ingin masyarakat dunia untuk mempraktikkan, berdoa, dan menyebarkan agama secara damai dan terbuka sebagai upaya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

“Amerika Serikat juga menegaskan kembali dukungan kepada masyarakat Muslim yang mengalami kesulitan dan kehancuran,” kata Biden, merujuk pada korban gempa bumi di Turki dan Suriah, serta korban banjir di Pakistan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Biden Beri Respons Soal Demo Lockdown China


(hsy/hsy)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *