TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat atau Musra Relawan Jokowi, Panel Barus, mengatakan selama pelaksanaan musra ada empat nama yang masuk radar capres di pilpres 2024.
“Saya lihat malah sudah mengkristal di capres ada 3-4 nama, mengkristal sejak Musra ke 18- 19,” kata Panel saat ditenui usai publikasi hasil Musra Kalimantan Timur, NTB dan Maluku di FX Senayan, Jakarta Pusat, Junat 14 April 2023.
Panel menyebutkan empat itu ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Salahudin Uno. “Saya tidak menyebutkan urutan untuk capres,” kata dia.
Panel menuturkan di antara jejeran nama-nama yang muncul di dalam radar capres di Pilpres 2024 itu nama Airlangga Hartarto memiliki tren yang unik. “Cukup unggul dalam frekuensi tapi dalam rekapitulasi telah dengan Ganjar yang relatif besar, karena Ganjar pernah menang di suatu daerah terutama di Sulawesi Selatan yang mana jumlah peserta mencapai 9 ribu orang,” ucap Panel.
Anggota Tim Musra Relawan Jokowi menyampaikan, dalam hasil Musra Kaltim yang diikuti 885 masyarakat Kota Balikpapan pada 18 Maret 2023, menghasilkan nama Prabowo sebagai calon presiden harapan rakyat. “Di jajaran pertama, jumlah pemilih 337 dengan presentase sama dengan 38,08 persen,” ucap dia.
Sedangkan untuk hasil Musra NTB diikuti sebanyak 1.253 masyarat dan menghasilkan nama Prabowo sebagai capres harapan rakyat dengan jumlah pemilihnya 475 orang. “Persentasenya 37, 91 persen,” ucapnya.
Panel berujar bahwa menurut Relawan Jokowi ada 4 variabel penting dalam mencapai kesuksesan kandidat di Pilpres 2024. Pertama ialah koalisi partainya. “Ngomongin capres elektabilitas tinggi tapi koalisi tidak mendukung buat apa,” katanya.
Kedua, kata Panel, siapa cawapresnya. Menurut Panel melihat dari hasil Musra kondisi capres tidak ada yang dominan. Semuanya hampir berada di tataran yang sama. Sehingga keberadaan cawapres menjadi opsi nilai lebih mendongkrak kemenangan. “Seberapa bagus cawapres,kalau tidak ada capres yang dominan cawapres menjadi hal yang menarik,” kata Panel.
Ketiga, jika cawapres tidak mendukung capres, pergerakan pemilih di lapangan juga memgalami diferensiasi. “Cawapres ini menjadi penting karena capres relatif rapat, sehingga keunggulan di pasangan jasmani rohaninya menjadi penting,” katanya.
Keempat, kemana arah kapal relawan Jokowi yang akan berlabuh. “Kami berlabuh nunggu Pak Jokowi ke kami, ya kan,” kata Panel.
Pilihan Editor: Musra Jaring Suara Rakyat soal Capres 2024, Ini Kata PDIP