Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Israel tanpa henti membombardir Jalur Gaza hingga memakan korban tewas Palestina mencapai 21.672. Gedung-gedung runtuh dan penduduk hidup luntang-lantung di jalanan.
Laporan Aljazeera mengatakan lebih dari 65.000 hunian di Gaza rata dengan tanah. Sebanyak 290.000 rumah perlu perbaikan besar-besaran dan tak bisa ditinggali.
“Bahkan jika perang berakhir besok, ribuan warga di Gaza sudah tak punya rumah untuk pulang,” kata Ismail al-Thawabteh, dikutip Minggu (31/12/2023).
Setiap detik merupakan neraka bagi warga di Jalur Gaza. Mereka selalu was-was dengan bombardir Israel yang tanpa ampun. Berita duka dari keluarga dan kerabat sudah jadi ‘makanan sehari-hari’ warga setempat.
Terbaru, Israel kembali melancarkan serangan intensif menggunakan artileri berat dan pesawat tempur di udara. Selama 24 jam terakhir pada Sabtu (30/12) waktu setempat, ada 165 orang tewas.
Perang antara Israel dan kelompok Hamas ini belum bisa diprediksi ujungnya. Israel sempat melakukan gencatan senjata karena desakan negara-negara lain, namun tetap saja ada warga Gaza yang terbunuh.
Mesir mencoba memediasi gencatan senjata kedua, tetapi mendapat penolakan dari Israel maupun Hamas. Terbaru, Hamas kembali meminta gencatan senjata total tanpa campur tanah Amerika Serikat (AS).
Artikel Selanjutnya
15 Update Gaza, Israel Klaim Kalahkan Hamas & Jokowi-Biden
(fab/fab)